Friday, January 6, 2012

Petani Bengkulu Keluhkan Minimnya Stok Pupuk Bersubsidi

Bengkulu (ANTARA) - Para petani sawah di Provinsi Bengkulu mengeluhkan minimnya stok pupuk bersubsidi di tingkat pedagang di daerah itu, sehingga mereka sulit untuk mendapatkannya.

Meskipun ada, harganya sangat tinggi, sedangkan petani mulai menanam pada musim tanam 2012, kata seorang petani Dermawan di Kecamatan Lebong Atas, Kabupaten Lebong atau sekitar 90 kilometer dari kota Bengkulu, Jumat.

Ia mengharapkan, pemerintah melalui PT Pusri secepatnya menyalurkan pupuk bersubsidi tersebut karena seluruh petani sangat membutuhkan pupuk tersebut, bila tidak dipupuk tanaman padi hasilnya kurang maksimal.

Petani dipastikan tidak mampu membeli pupuk non-subsidi karena harganya cukup tinggi, sedangkan pupuk yang dibutuhkan petani banyak dana kebetulan musim tanam tahun ini dilakukan serentak.

Kepala Cabang Pusri Bengkulu, Lambang Budi Santoso mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani di daerah ini masih menunggu keputusan pusat.


"Sepanjang sudah ada perintah dan petunjuk dari pusat pupuk bersubsidi segera kami salurkan kepada para petani di daerah itu," ujarnya.

Ia menjelaskan, Provinsi Bengkulu pada 2011 mendapat alokasi pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 28.000 ton untuk 10 kabupaten/kota di daerah itu, sedangkan untuk alokasi 2012 pihaknya belum mendapat gambaran pasati jumlahnya.

Tidak menutup kemungkinan alokasi pupuk bersubsidi di provinsi Bengkulu 2012 mengalami kenikan dari tahun sebelumnya, ujarnya.

Salah seorang distributor pupuk subsidi di Bengkulu Dohar mengatakan, pupuk subsidi untuk alokasi 2012 di wilayah Bengkulu belum disalurkan kepada para petani karena petunjuk tehnis dari Kementerian Pertanian (Kementan) belum sampai ke daerah.

"Pupuk bersubsidi untuk alokasi 2012 belum disalurkan ke petani di Bengkulu karena pertunjuk teknis dan alokasi untuk daerah ini belum ada dari Kementan," katanya.

Ia menjelaskan, jatah pupuk bersubsidi dari PT Pusri Bengkulu sebanyak 1.300 ton, seluruhnya sudah disalurkan 100 persen hingga akhir Desember 2011 oleh 13 distributor pupuk subsidi di daerah itu.

Penyaluran pupuk tersebut kepada petani dilakukan secara tertutup atau melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDDK), untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan dalam penyalurannya.

Pola penyaluran melaluli RDKK itu, bukan saja jenis urea, tapi pupuk SP36, NPK dan ZA juga dilakukan melalui pola yang sama, tambahnya.


sumber http://id.berita.yahoo.com/petani-be...2JiOA--;_ylv=3

ompiq 06 Jan, 2012

Admin 06 Jan, 2012


-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/01/petani-bengkulu-keluhkan-minimnya-stok.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment