Penembakan di Aceh jangan disepelekan
Jakarta - Kriminolog UI Mulyana W Kusumah, menilai penembakan yang terjadi di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) kemarin (1/1), perlu mendapat perhatian serius. Pemerintah harus berhasil mengungkap pelaku dalam aksi berdarah yang menewaskan lima orang sipil ini.
"Kondisi kamtibmas harus lebih memperoleh perhatian yang lebih fokus,"kata Mulyana Kusumah di Jakarta, Senin (2/01).
Menurut Mulyana, pemerintah melalui Pori harus dapat menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif. Apalagi, saat ini di NAD tengah berjalan tahapan pemilukada.
"Kalau peristiwa kekerasan bersenjata api tidak segera diungkap dan ditindak tegas akan berpengaruh terhadap kondisi politik di NAD,"Kata Mulyana
Ditambahkan Mulyana, penggunaan senjata api oleh para pelaku juga harus ditindak dengan cepat. Peredaran senjata api gelap yang diantaranya senjata api organik menjadi tantangan bagi aparat kepolisian. "Sudah saatnya Polda NAD menggelar operasi khusus untuk mencegah dan menindak peredaran gelap senjata api organik maupun rakitan,"ujar Mulyana
Menurut dia, penggunaan senjata api oleh masyarakat yang digunakan dalam aksi kekerasan tersebut menunjukkan penanganan kejahatan yang dilakukan kepolisian selama ini tidak berhasil. "Ini menjadi bukti tingkat crime clearance rate (penyelesaian kejahatan) relatif rendah,"kata Mulyana
Peristiwa kekerasan
Sekedar diketahui, menjelang akhir tahun lalu Kapolda NAD mengungkap 120 peristiwa kekerasan bersenjata api dengan 44 diantaranya menggunakan senjata api organik. Namun begitu, hanya 24 kasus yang terungkap.
Hal lain yang juga penting, tambah Mulyana, adalah perlunya perbaikan jaminan keamanan dari perusahaan pada pekerjanya agar penembakan seperti yang terjadi pada karyawan Telkom di NAD tidak kembali terjadi. "Penegak hukum juga pengusaha yang mempekerjakan buruh harus memberikan proteksi penuh dalam bekerja,"ujar Mulyana
Seperti diberitakan sebelumnya aksi penembakan warga terjadi di dua tempat di Aceh menjelang pergantian tahun di Desa Blang Cot Kecamatan Jeumpa Bireun yang merupakan mess pekerja PT Telkom. Penembakan juga terjadi di simpang Ilie Ulee Kareng Banda Aceh pada hari yang sama. Minggu (1/1) penembakan kembali terjadi dan menewaskan satu orang warga di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, sekitar pukul 20.00 WIB.
Reporter : Yudi Rahmat (yudi@gresnews.com)
Editor : M. Achsan Atjo (atjo@gresnews.com)
Sumber :http://www.gresnews.com
Jakarta - Kriminolog UI Mulyana W Kusumah, menilai penembakan yang terjadi di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) kemarin (1/1), perlu mendapat perhatian serius. Pemerintah harus berhasil mengungkap pelaku dalam aksi berdarah yang menewaskan lima orang sipil ini.
"Kondisi kamtibmas harus lebih memperoleh perhatian yang lebih fokus,"kata Mulyana Kusumah di Jakarta, Senin (2/01).
Menurut Mulyana, pemerintah melalui Pori harus dapat menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif. Apalagi, saat ini di NAD tengah berjalan tahapan pemilukada.
"Kalau peristiwa kekerasan bersenjata api tidak segera diungkap dan ditindak tegas akan berpengaruh terhadap kondisi politik di NAD,"Kata Mulyana
Ditambahkan Mulyana, penggunaan senjata api oleh para pelaku juga harus ditindak dengan cepat. Peredaran senjata api gelap yang diantaranya senjata api organik menjadi tantangan bagi aparat kepolisian. "Sudah saatnya Polda NAD menggelar operasi khusus untuk mencegah dan menindak peredaran gelap senjata api organik maupun rakitan,"ujar Mulyana
Menurut dia, penggunaan senjata api oleh masyarakat yang digunakan dalam aksi kekerasan tersebut menunjukkan penanganan kejahatan yang dilakukan kepolisian selama ini tidak berhasil. "Ini menjadi bukti tingkat crime clearance rate (penyelesaian kejahatan) relatif rendah,"kata Mulyana
Peristiwa kekerasan
Sekedar diketahui, menjelang akhir tahun lalu Kapolda NAD mengungkap 120 peristiwa kekerasan bersenjata api dengan 44 diantaranya menggunakan senjata api organik. Namun begitu, hanya 24 kasus yang terungkap.
Hal lain yang juga penting, tambah Mulyana, adalah perlunya perbaikan jaminan keamanan dari perusahaan pada pekerjanya agar penembakan seperti yang terjadi pada karyawan Telkom di NAD tidak kembali terjadi. "Penegak hukum juga pengusaha yang mempekerjakan buruh harus memberikan proteksi penuh dalam bekerja,"ujar Mulyana
Seperti diberitakan sebelumnya aksi penembakan warga terjadi di dua tempat di Aceh menjelang pergantian tahun di Desa Blang Cot Kecamatan Jeumpa Bireun yang merupakan mess pekerja PT Telkom. Penembakan juga terjadi di simpang Ilie Ulee Kareng Banda Aceh pada hari yang sama. Minggu (1/1) penembakan kembali terjadi dan menewaskan satu orang warga di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, sekitar pukul 20.00 WIB.
Reporter : Yudi Rahmat (yudi@gresnews.com)
Editor : M. Achsan Atjo (atjo@gresnews.com)
Sumber :http://www.gresnews.com
Baware 02 Jan, 2012
-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/01/penembakan-di-aceh-jangan-disepelekan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment