Saturday, February 4, 2012

KDRT Pada Suami: Dipukuli IstriKarena Salah Potong Rambut

Semoga agan dan aganwati selalu dalam keadaan sehat selalu dan berlimpah rezekinya.

wolipop - Jakarta, Kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT) tidak hanya terjadi pada istri.
Para suami pun rupanya mengalami hal serupa.
Pria ini misalnya mengaku dipukuli karena sang
istri tidak suka potongan rambutnya.
Paul, sebut saja namanya demikian,
mengisahkan KDRT yang dialaminya itu dalam
tulisannya di Daily Mail. Ia mengaku kerap
mengalami KDRT selama menikah dengan
istrinya Lisa.
Paul menceritakan KDRT pertama kali
dialaminya setelah ia memotong rambutnya.
Ketika itu, Lisa marah karena menurutnya
potong rambut suaminya tidak bagus.
"Dia menyeretku sepanjang lorong (rumah)
dengan menarik rambutku, dan memukuli
belakang leherku. Tidak lama kemudian, dia
terus memukuli kepalaku dengan mesin
penjawab telepon karena tidak suka dengan
perkataanku pada ibuku," kisah Paul.
Cerita KDRT yang cukup absurd dialami Paul
saat dia menjemur celana dalamnya tanpa
memegangnya dengan benar. Gara-gara itu,
istrinya memukulnya dengan stik golf mainan
anak-anak yang terbuat dari plastik.
Selama mengalami KDRT tersebut, Paul
mengaku tidak melakukan tindakan apapun.
Sama seperti korban KDRT pada umumnya, dia
terlalu malu untuk menceritakan apa yang
dialaminya tersebut. Dia pun selalu berusaha
meyakinkan diri sendiri bisa menjadi suami yang
lebih baik dan kekerasan tersebut akan berakhir.
Paul menikah dengan Lisa, enam bulan setelah
mereka berkenalan. Saat itu dia masih berusia
21 tahun dan baru saja lulus kuliah. Pria itu juga
baru putus cinta setelah tiga tahun pacaran.
Makanya ketika Lisa juga mengatakan cinta
padanya, Paul sangat senang dan langsung
melamar. Namun kebahagiaan itu berlangsung
tidak lama. Butuh waktu sebentar saja hingga
Lisa menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.
Ia pertamakali melihat istrinya menjadi sangat
pemarah saat mereka berada di sebuah kapal
dalam perjalanan dari Hong Kong ke Shanghai.
Lisa marah hanya karena dia merasa Paul
pindah posisi dari tempat mereka semula
janjian. Lisa berteriak-teriak dan tidak mau
mendengarkan penjelasan Paul. Ketika itu Paul
berusaha berpikir positif dan tidak terlalu
menjadikan kejadian tersebut sebagai suatu
masalah.
KDRT terus dialaminya hingga ketika Lisa hamil.
Kekerasan tersebut malah semakin parah.
Namun Paul menganggap kemarahan istrinya
itu karena efek kehamilan. Dia juga tak sanggup
meninggalkan Lisa yang tengah hamil.
Kalau sudah tidak marah, Lisa juga bisa berubah
menjadi istri yang sangat baik dan penyayang.
Dia kerap memberi harapan kalau pernikahan
mereka bisa berjalan baik nantinya setelah sang
anak lahir. Rupanya sifat baik tersebut memang
tipikal dari para pelaku KDRT.
"Biasanya korban dalam posisi putus asa dan si
pelaku akan memberikan mereka cinta dan
kasih sayang," jelas Psikolog dari University of
Central Lancashire, Nicola Grahama-Kevan .
"Korban akan merasa mereka patut disalahkan
dan berusaha memperbaiki keadaan jadi lebih
baik, itulah yang membuat kekerasan terjadi
lagi," ucapnya lagi.
Paul bukanlah satu-satunya pria yang
mengalami KDRT dalam pernikahan.
Berdasarkan data dari British Crime Survey, 1/3
korban KDRT adalah pria. Setidaknya 400 ribu
pria mendapat KDRT setiap tahunnya.
"Semua bukti yang ada lebih banyak lagi
ketimbang data tersebut," ujar John Mays, dari
organisasi hak asasi manusia, Parity. "1 dari 3
dan 40% kasus KDRT pelakunya adalah wanita
dan korbannya pria. Menyedihkannya fakta ini
tidak diketahui banyak orang," tambahnya.
[imagetag]

fatur78 29 Jan, 2012

Sparks 29 Jan, 2012


-
Source: http://info-unikz.blogspot.com/2012/01/kdrt-pada-suami-dipukuli-istrikarena.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment