Monday, January 2, 2012

Ada Desain Cerita untuk Munculkan Terorisme

Densus 88 yang melakukan penggerebekan panti asuhan di Semarang dengan alasan mencari pelaku terorisme sebagai gaya lama untuk mengobok-obok umat Islam.

"Ini gaya lama, isu terorisme sudah mengobok-obok pesantren, lembaga pendidikan Islam, perguruan tinggi, dan basis-basis daerah yang kental dengan Islamnya seperti Solo, Cirebon (Jabar), dan Aceh," kata Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa B. Nahrawardaya kepada itoday melalui surat elektronik, Senin (2/1).

Mustofa menduga, munculnya terorisme di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari pihak tertentu sengaja membentuk satu tim pengolah isu, ide, cerita, dan skenario untuk itu.

"Hasil kajian mereka, kemudian diimplementasikan dengan cara yang sangat rahasia, meniru gaya-gaya intelijen. Namun karena intelijen kita payah, informasi dari kajian jahat itu kemudian dipakai untuk memberantas teror di tanah air," ungkapnya.

Mustofa juga menyoroti, ada upaya memberikan kesan negatif terhadap panti asuhan dengan tindakan yang dilakukan Densus 88. "Tindakan Densus terhadap panti asuhan di Semarang hanya untuk bikin kesan dan pesan kepada masyarakat bahwa yatim piatu pun rawan disusupi ajaran radikalisme," papar Mustofa.

Selain itu, kata Mustofa, isu terorisme, telah disalahgunakan untuk merendahkan pemeluk agama terbesar di Indonesia, dan tidak ada upaya pemerintah untuk memperbaikinya. "Dengan anggaran uang rakyat, pemerintah malah membiayainya. Dan ini artinya, pemerintah berdoa untuk negaranya sendiri agar didekatkan pada kehancuran secara perlahan," pungkasnya.

SUMBER

yudhopindy 02 Jan, 2012

Admin 02 Jan, 2012
-
Source: http://situs-berita-terbaru.blogspot.com/2012/01/ada-desain-cerita-untuk-munculkan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment